Saturday, March 5, 2011

Sedikit Tentang DALUANG

Daluang atau deluang adalah sejenis kertas yang dibuat dari bahan kulit kayu. Di Tatar Sunda, kulit kayu yang digunakan untuk bahan membuat deluang atau daluang adalah kulit kayu dari pohon saeh (Broussonetia papyfera vent). Itulah sebabnya, di kalangan orang Sunda, daluang lebih populer disebut kertas saeh. Pohon ini merupakan tumbuhan tingkat rendah. Ia masih termasuk ke dalam keluarga Moraceae.

Pembuatan deluang dari kulit kayu telah berlangsung lama dalam masyarakat nusantara, termasuk dalam masyarakat Sunda, paling tidak jauh ke belakang dari masa pra-Islam. Prinsip cara pembuatannya adalah kulit kayu dikelupas dari batangnya, kemudian dipukul berulang-ulang dengan alat pemukul khusus (pameupeuh) yang terbuat dari perunggu, dicuci, dan akhirnya dijemur.

Pada masa pra-Islam daluang dari kulit kayu itu digunakan untuk bahan pakaian, terutama pakaian khas para pemimpin agama (pendeta, wiku). Pada masa Hindu daluang digunakan untuk acara sakral, seperti dijadikan selendang dan ikat kepala perempuan, dan kertas suci pada upacara Ngaben. Daluang juga digunakan untuk kajang atau kain untuk jenazah di Bali. Hingga kini daluang masih digunakan di Bali.

Menurut Prof. Dr. Edi S. Ekadjati, alm, pada abad ke-17 kertas daluang amat populer dalam dunia tulis menulis di nusantara. Daluang banyak dipakai di lingkungan pesantren dan kebutuhan administrasi pada pemerintahan lokal. Ini terjadi akibat faktor geografis Jawa Barat. ”Pohon lontar tidak dapat tumbuh dengan baik di tanah Jawa, terutama di dataran tinggi yang berhawa dingin dan banyak turun hujan seperti kebanyakan daerah di Jawa Barat,”

Masih menurut Prof. Dr. Edi S. Ekadjati, alm, proses pembuatan kertas daluang ini tidak berdampak negatif bagi lingkungan. Pembuatannya sederhana dan bisa menciptakan sumber kehidupan bagi masyarakat kecil. Soal daya tahan, usia kertas ini terbukti lebih kuat ketimbang kertas pabrik. Tengok saja usia naskah-naskah sastra lama yang ada di museum saat ini. Kertas daluang juga mampu bertahan lebih dari 30 lipatan.

dipetik dari... 

No comments:

Post a Comment